Keluarga Almarhum Brigadir J Ngaku ke Bareskrim Polri Bawa Sejumlah Bukti
18 Juli 2022 | Dilihat: 88 Kali
Tim inafis memerilsa tempat kejadian
BRAVO8NEWS.COM - Keluarga Brigadir J bersama kuasa hukumnya, Senin (18/7) mendatangi Bareskrim Polri guna melaporkan dugaan pembunuhan berencana di rumah Kadiv Propam Polri Irjen Ferdy Sambo. Kamaruddin Simanjuntak, salah satu kuasa hukum mengklaim membawa sejumlah bukti seperti video dan surat elektronik. "Laporan tersebut terkait dugaan adanya tindak pidana pembunuhan berencana terhadap Brigadir J sebagaimana Pasal 340 KUHP," tandasnya pada wartawan.
Kamaruddin mengatakan pihaknya juga akan membuat laporan terkait dugaan tindak pidana pencurian atau penggelapan handphone. Terakhir, pelaporan juga dilakukan terkait tindak pidana telekomunikasi karena adanya peretasan dan penyadapan kepada pihak keluarga. "Terlapornya dalam penyelidikan," jelasnya.
Sementara itu, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo membentuk tim khusus (timsus) untuk mengungkap kasus penembakan Brigadir Nopryansah Yosua Hutabarat di rumah dinas Kadiv Propam Irjen Ferdy Sambo. Tim yang beranggotakan anggota Polri, Kompolnas dan Komnas HAM terus melakukan proses pembuktian ilmiah atas kasus yang menggemparkan itu.
Kadiv Humas Polri Irjen Dedi Prasetyo mengatakan, tim khusus tersebut saat ini terus melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP). Diantaranya, adalah melakukan pemeriksaan CCTV, Handphone dan sidik jari.
“Di tempat kejadian perkara (TKP), pihak Inafis akan melakukan olah TKP untuk menemukan sidik jari DNA, mengukur jarak dan sudut tembakan, CCTV, Handphone dan lainnya,” kata Dedi, Minggu (17/7/2022).
Selain itu, Dedi memaparkan proses pembuktian ilmiah yang dilakukan oleh jajaran kepolisian. Dalam hal ini, pihak kedokteran forensik terus berupaya merampungkan hasil autopsi. Selanjutnya, laboratorium forensik tengah melakukan uji balistik dari proyektil, selongsong dan senjata api dalam peristiwa itu.
Secara paralel, Direktorat Tindak Pidana Umum (Dittipidum) Bareskrim Polri juga melakukan pemeriksan ke sejumlah saksi-saksi dan memberikan asistensi ke tim penyidik dari Polres Metro Jakarta Selatan. “Mohon bersabar dulu biar tim bekerja. Jadi nanti hasilnya akan sangat jelas dan komprehensif karena bukti yang bicara secara ilmiah dan ada kesesuaian dengan hasil pemeriksaan para saksi-saksi,” tutup Dedi.
Tim Khusus yang dibentuk Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengedepankan pendekatan Scientific Crime Investigation (SCI). “Untuk menghindari spekulasi yang dianalogikan tanpa didukung oleh pembuktian ilmiah dan bukan orang yang expert di bidangnya justru akan memperkeruh keadaan,” kata Dedi.
Dengan keseluruhan proses pembuktian ilmiah ini, kata Dedi, diharapkan fakta yang sebenarnya akan terungkap. Nantinya, Polri akan menyampaikan secara objektif dan transparan kepada masyarakat terkait dengan penanganan perkara ini. “Mohon bersabar dulu biar tim bekerja. Jadi nanti hasilnya akan sangat jelas dan komprehensif karena bukti yang bicara secara ilmiah dan ada kesesuaian dengan hasil pemeriksaan para saksi-saksi,” imbuh Irjen Dedi.(rel)